Confessions — Jangan Pernah Bertindak Bodoh hanya karena Kau butuh Perhatian [Review Buku]

Asrita
2 min readJun 7, 2022

--

Tidak ada balas dendam yang bisa membasuh sampai bersih. Kebencian tidak bisa dibalas dengan kebencian karena hatimu tidak akan puas karena itu, (Halaman 292–293)

dokumentasi pribadi

Itulah gambaran novel Confessions yang ditulis oleh Minato Kanae. Novel ini menceritakan seorang guru SMP (Morigochi Yuko) yang menemukan anaknya tewas di kolam renang. Namun, orang-orang mengiranya itu sebuah kecelakaan. Ia meyakini bahwa anaknya dibunuh oleh muridnya sendiri. Sehingga ia melakukan balas dendam supaya yang dimana itu adalah sebuah mimpi buruk.

Novel yang bergenre psychological thriller ini awalnya membuat saya bingung karena alurnya yang tidak jelas arahnya kemana, mau maju? kayaknya nggak mungkin terus mundur? jelas tidak mungkin — ternyata lebih ke regresif alias sorot balik walaupun sebenarnya ini adalah alur gabungan. Selain itu, yang membuat saya bingung ialah mengapa tiba-tiba berbeda cerita? Apakah ini tidak ada kaitannya sama sekali? Awalnya saya berpikir kalau novel ini membosankan bahkan berpikir harus menghentikannya. Tetapi, saya memaksa untuk membaca lagi sampai akhir dan ternyata novel ini seru.

Serunya bagaimana?

Ternyata novel ini menggunakan POV setiap tokoh yang berbeda. Dimana, alur ini secara tidak langsung membentuk satu kesatuan yang relate dan membongkar motif mengapa pelaku melakukan pembunuhan. Kedua, yang bikin menarik dari novel ini ialah menggunakan nama samaran untuk lokasinya. Awal mulanya, pada bab pertama menggunakan inisial semua. Namun, lama kelamaan terkuak siapa pelaku pembunuhan itu. Setiap bab menjelaskan sudut pandang dari guru, ketua kelas, pelaku satu, dan pelaku dua.

Dari setiap bab, kita dibuat berpikir “mengapa dia melakukan itu? Kenapa????” kemudian setelah selesai membaca bab tersebut pasti akan terkejut dan hanya bisa berkata “Ebuset, gila nih pelaku pembunuhnya. Mengapa dia melakukan ini?” Secara tidak langsung membuat kita untuk terus membacanya lagi dan lagi sampai dibagian akhir. Yang bagian akhir menurut saya sangat epik dan hanya berkata “Ebuset… gila nggak bisa bayangin saya keren juga ibu guru ini balas dendamnya sungguh gila”

Secara tidak langsung kita dapat mengetahui motif pelaku pembunuhan tersebut. Ini yang menarik karena tidak semua penulis atau membuat kita untuk ikut berpikir dan menyusun puzzle rencana pembunuhan juga menguak mengapa mereka melakukan itu. Sehingga, secara tidak langsung novel ini memberikan clue melalui setiap bab yang POVnya tentu saja dari tokoh yang berbeda.

Novel ini sangat bagus untuk dibaca. Kalau malas ada filmnya juga, kata sebagian orang filmnya juga bagus. Jadi, yuk mulai baca bukunya :)

Rate: 4,5/5

Sekian review novel ini, thank you.

--

--

Asrita
Asrita

Written by Asrita

a person who loves to write and read a book sometimes | book review on Instagram: @asrita.hs

No responses yet